Pulau Bangka memiliki beberapa sumber air panas. Salah
satunya yang ada di Kampung Nyelanding, Bangka Selatan. Air Panas Nyelanding
merupakan tempat sumber air panas alami dengan air yang jernih, yang biasa digunakan
oleh penduduk setempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, seperti
mandi, mencuci, dan lainnya. Di sana terdapat sebuah kubangan atau kolam kecil
yang dibuat oleh warga sekitar.
Uniknya, kolam air panas kecil ini tidak pernah kering. Banyak
warga yang mengambil air panas ini untuk dibawa ke rumah karena diyakini lebih
baik daripada air ledeng. Ratusan warga setiap hari memadati sumur berdiamter
1,5 meter berdampingan dengan kolam sumber air panas. Empat buah gayung
sengaja disediakan di bibir sumur.
Yang mengambil air panas ini tak hanya warga di Nyelanding,
tapi dari desa Delas, dan sekitar juga sering menimba air sumur ini untuk
minum, tanpa harus direbus dulu. Warga menyakini sumber mata air tersebut, tak
sekadar sebagai objek wisata. Sejauh ini keberadaan air panas alam ini membantu
kebutuhan air bersih warga saat kemarau tiba.
Sayangnya sumber air panas ini belum dimanfaatkan betul
sebagai daerah tujuan wisata di Bangka Selatan. Tak seperti pemandian air panas
Tirta Sapta, di Pemali. Memang rencananya Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda
dan Olahraga (Disparbudpora) Bangka Selatan akan memoles sumber air panas itu
hingga menjadi seperti lokasi wisata air panas Tirta Tapta di Pemali,
Sungailiat, Bangka.
Apalagi, air panas Nyelanding merupakan satu dari lima fokus
destinasi wisata Bangka Selatan yang akan diprioritaskan terlebih dahulu.
Rencananya Dinas Pariwisata sudah menyiapkan anggaran Rp 200 juta untuk
pengembangan tahap awal sumber air panas Nyelanding. Dana tersebut
disiapkan untuk realisasi fisik bangunan. Rencananya akan membangun
tempat bilas dan ruang ganti. Sementara untuk pembangunan yang lebih besar
dibutuhkan dana sekitar Rp 25 miliar.
Kita harapkan Air Panas Nyelanding ini bisa dimanfaatkan
Pemerintah Kabupaten untuk menjadi salah satu tujuan wisata alam. Selama ini,
belum banyak sentuhan untuk menjadikan Air Panas Nyelanding ini sebagai tujuan
yang komersial. Apalagi di sekitar sumber air panas masih ditumbuhi alang-alang
dan rawa. Hanya terdapat plang papan nama yang menandakan bahwa tempat itu
adalah salah satu objek wisata. Jalan masuk ke lokasi sumber air panas itu juga
kurang memadai. Sebagian jalannya belum diaspal dan masih berupa tanah kuning.
sekarang sangat kotor dan lagi di perbaiki, kecuali kolam buat minum nya masih bisa di gunakan.
BalasHapusSampai sekarang belum juga ada bantuan dari pemerintah kabupaten..saya selaku ketua Pokdarwis air panas.. Kami biasanya cuman modal sosial saja untuk lebih mengembangkan aset yang telah diberikan oleh sang pencipta..mohon lirik kritikan ini untuk pemerintah setempat
BalasHapus