Senin, 22 April 2013

Dak Kawa Nyusah


Makna Dari "DAK KAWA NYUSAH"

Bangka memang terkenal dengan Filososi “Dak Kawa Nyusah” yang dalam bahasa Indonesia artinya “tidak mau bersusah payah”. Kata-kata ini sangat identik dengan masyarakat Bangka itu sendiri, selain itu juga dak kawa nyusah ada lagi kata-kata lain seperti “Sape Negah” “Dak Pacel Akek ku” “Along Ko…”. Kata-kata itu memiliki artinya yang hamper sama dengan kalimat Dak Kawa Nyusah. Kalimat-kalimat ini menurut masyarakat setempat dalah sikap yang tidak mau ambil pusing atas sesuatu, misalnya masyarakat dibangka diajak berdemo tentang kenaikan harga BBM, selalu terbesit kata “Dak Kawa Nyusah Ko…”mereka lebih baik memilih harga naik dibandingkan untuk berdemo berkoar-koar. Banyak orang mengartikan itu sebagai ungkapan yang menunjukkan ada makna yang terselip didalam kalimat tersebut. Simak pemaparan dibawah ini.

Mengenai bahasa, Bangka sejak kini boleh dibilang belum menentukan bahasa daerah pakem atau Dalam artian resmi sejak dulu dipergunakan bercakap/berbicara. Orang Sungailiat dan Pangkalpinang pun kadang berbeda dalam pengucapan kata. Perbedaan ini meski pada huruf vocal semacam. Untuk kata dipergunakan kata, Pok. Ka, Ke, Ki dimasing-masing daerah belum lagi ungkapan daerah ini baru tatar linguistiknya.

Kata “Dak Kawa Nyusah’ sebenarnya menunjukkan bahwa Bangka adalah orang merdeka. Tidak terikat oleh suatu system kerajaan yang mengikat  bisa dikatakan Bangka itu  “Orang yang tidak Beradat”. Kata tidak beradat ini bukan diartikan kurang ajar atau bernada negative tapi untuk mengartikan bahwa sejak dahulu kala, Bangka tak punya kerajaan tak ada system nilai yang diwariskan turun temurun. Pribadi Bangka adalah pribadi yang merdeka, tidak partisipan, mandiri dank eras.
“Nyo Nek Kate Nyo Lah ”, kata urang Belinyu atau ”Dak sape negah”,  dan yang terkenal itu ”Dak Kawa Nyusah”. Untuk menjelaskan mengapa kita pribadi yg bebas. Daerah Bangka juga tak mengenal Kultur individu, tak ada strata atas atau pun starata bawah. Kita juga tidak mengenal atau tidak terbiasa dengan peran KYAI atau pun Ulama sebagai penarik massa. Sehingga masyarakat Bangka adalah masyarkat yang bebas dan tidak terikat oleh suatu tatanan yang mengikat seperti kerajaan, dengan keberagaman budaya ini budaya Bangka dapat menjadi suatu identitas yang sangat menarik dan unik dan tidak menutup kemungkinan tidak dimiliki oleh daerah-daerah lain yang ada di Negara kita ini yaitu Negara Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar